MAKALAH WACANA BAHASA INDONESIA DAN
LAPORAN HASIL DISKUSI
Kelas II D
Manajemen
Kelompok III:
Dwi
Indah Lestari (0211
12 143)
Fanny Eldiana (0211 12 129)
Neneh
Adinurtrian (0211
12 135)
Rifki
Rahmayadi (
0211 12 163)
Eko
Prasetyawan (
0211 12 151)
Juventino
Agnes Soares (0211 12
157)
Dosen:
Dadan Suwarna, SS.
(204)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kamu buat guna
memenuhi tugas perkuliahan semester 2 yaitu Bahasa Indonesia yang membahas
mengenai “wacana”. Pada bahasan kali ini kami akan menjelaskan unsur-unsur yang
terdapat pada wacana.
Dalam penyusunan makalah ini tak sedikit hambatan
yang kami hadapi, namun kami menyadari kelancaran dalam penyusunan dan
pembuatan makalah ini tidak lain berkat bimbingan dosen dan kerja sama kami
sebgai penulis, sehingga kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Kami pun menyadari bahwa tugas ini tentu masih ada
kekurangan, baik pada teknis maupun materi, maka dari itu kami membutuhkan
keritik dan saran demi kesempurnaan makalah yang kami buat.
Kami berharap makalah ini dapat bermamfaat khususnya
untuk penulis dan pembaca agar dapat menjadi suatu tuntunan serta pembelajaran
dalam meningkatkan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan mengenai unsur-unsur
yang terdapat di dalam wacana.
Bogor, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Karakteristik Wacana 2
2.2 Jenis-jenis Wacana 3
BAB III PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa dapat dikaji berdasarkan
struktur bunyi , struktur kata, struktur kalimat, struktur teks, struktur makna
dan struktur pemakaian bahasa untuk fungsi komunikasi.
Unsur-unsur bahasa itu berbeda
antara yang satu dengan yang lainya, tetapi mereka secara bersama-sama
mewujudkan bahasa secara utuh sebagai sarana komunikasi. Wacana sebagai salah
satu subsistem dari sintaksis.
1.2
Tujuan
Dalam
makalah ini ada pun tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui pengertian wacana,
memahami jenis wacana dan mengetahui persyaratan terbentuknya wacana. Tujuan
penulisan ini juga untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran
kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa
itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan
atau tulis.
Dalam peristiwa komunikasi secara lisan,
dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa,
sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana terlihat sebagai hasil dari
pengungkapan ide/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut
dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti
atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis
maupun lisan.
2.1 Karakteristik Wacana
Wacana merupakan medium komunikasi
verbal yang bisa diasumsikan dengan adanya penyapa (pembicara dan penulis) dan
pesapa (penyimak dan pembaca).
·
Ciri-ciri
Wacana
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
diperoleh ciri atau karakterisitik sebuah wacana. Ciri-ciri wacana adalah
sebagai berikut.
a. Satuan
gramatikal
b. Satuan
terbesar, tertinggi, atau terlengkap
c. Untaian
kalimat-kalimat
d. Memiliki
hubungan proposisi
e. Memiliki
hubungan kontinuitas, berkesinambungan
f. Memiliki
hubungan koherensi
g. Memiliki
hubungan kohesi
h. Rekaman
kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
i.
Bisa transaksional juga interaksional
j.
Medium bisa lisan maupun tulis
k. Sesuai
dengan konteks
2.2
Jenis-jenis Wacana
Berdasarkan bentuk atau jenisnya,
wacana dibedakan menjadi empat yaitu:
Ø Wacana Narasi
Wacana narasi adalah
salah satu jenis wacana yang berusaha menceritakan/ mengisahkan suatu kejadian
yang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu secara
kronologis.
·
Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi
adalah:
a.
kejadian,
b.
tokoh,
c.
konflik,
d.
alur/plot.
e.
latar yang terdiri atas latar waktu, tempat,
dan suasana.
·
Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai
berikut.
a.
menentukan tema cerita
b.
menentukan tujuan
c.
mendaftarkan topik atau gagasan pokok
d.
menyusun gagasan pokok menjadi kerangka
karangan secara kronologis atau urutan waktu.
e.
mengembangkan kerangka menjadi karangan.
·
Contoh Wacana narasi
Doni terlambat ke
sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Ia tiba di sekolah pukul 7.45, sehingga ia di tegur oleh
guru piket. Dan ketike masuk ke ruangan bahasa inggris ia di larang masuk
karena waktu untuk yang kesiangan telah habis.
Ø Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi
adalah satuan jenis wacana yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil
pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang
sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Dilihat
dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu deskripsi
Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.
·
Tahapan
menulis karangan deskripsi, yaitu:
a. menentukan objek pengamatan
b. menentukan tujuan
c. mengadakan pengamatan dan
mengumpulkan bahan
d. menyusun kerangka karangan
e. mengembangkan kerangka menjadi karangan.
·
Contoh
Wacana Deskripsi
Kilometer nol, sebuah lambing
Sebuah tugu di ujung utara pulau
aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip
tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tugu itu terletak
di sebuah semak belukar di bilangan jaboi, Kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia.
Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan .
lagu patriotic dari Sabang sampai Marauke seakan-akan terngiang –ngiang di telinga.
Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling barat Nusantara.
Lambang Garuda
begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kai Sang Garuda, ada relief
yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah
kilometer nol Indonesia ini benar menjadi ukuran pasti di mulainya bentangan
jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada di titik
itu, slogan Sabang sampai Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Ø Wacana Eksposisi
Wacana eksposisi adalah satuan
jenis wacana yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan)
sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada
pembacanya. Wacana eksposisi biasanya
digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk
seminar, simposium, atau penataran. Tahapan menulis wacana eksposisi, yaitu
menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi,
mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka wacananya, dan mengembangkan
kerangka wacana menjadi karangan. Pengembangan kerangka karangan berbentuk
eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan
antiklimaks.
·
Tahapan
menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.
a. menentukan objek pengamatan
b. menentukan tujuan dan pola penyajian
eksposisi
c. mengumpulkan data atau bahan
d. menyusun kerangka karangan, dan
e. mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
·
Pengembangan
kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian berikut:
a. Urutan topik yang ada
b. Urutan klimaks dan antiklimaks
·
Contoh Wacana Eksposisi
Jatuhnya
pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua
bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandara udara
internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot
tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah
dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam
tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian 271 penumpang plus awak tewas
seketika.
Kecelakaan lain
menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo EI-Al milik flag carier
Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap
kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut dudukan mesin) lepas. Di susul
kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak
dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam,
Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang di tabrak.
Ø Wacana Argumentasi
Wacana
argumentasi adalah satuan jenis wacana yang berisi pendapat, sikap, atau
penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan
pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuan wacana argumentasi adalah berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Tahapan menulis karangan
argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan
penulisan, mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau
pernyataan yang mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan
kerangka menjadi karangan.Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat
berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
·
Tahapan
menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
a. menentukan tema atau topik permasalahan,
b. merumuskan tujuan penulisan,
c. mengumpulkan data atau bahan berupa:
bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung,
d. menyusun kerangka karangan, dan
e. mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
·
Contoh Wacana Argumentasi
Menurut
Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulus SMP langsung
masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih
SMK. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarang
melanjutkan sekolah. Misalnya lulusan SMP yang tidak mempunyai bakat minat ke
jalur akademik sampai perguruan tinggi , tetapi memaksakan masuk SMA. Dia tidak
akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN
mustahil bisa sampi perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran
karena peljaran SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
Ø Wacana
Persuasi
Persuasi adalah wacana yang
mampu mengajak, mempengaruhi dan membujuk atau tulisan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Paragraf persuasi adalah bentuk
karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun
pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk
paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan
berbagai badan, lembaga, atau perorangan. Isi paragraf mempromosikan
sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif
banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .
·
Contoh 1:
Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar
lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh
sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu
kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.
·
Contoh 2:
Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak
terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak
disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang.
Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap
sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.
·
Contoh 3:
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan.
Tanpa kebersihan, mungkin dunia kita akan dipenuhi dengan sampah. Dimana - mana
terjangkit beragam jenis penyakit yang akan menghantui manusia. Beragam bencana
pun akan timbul. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan kebersihan dimanapun
kita berada.
·
Contoh 4:
Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi
semakin "obat kuat" untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa
percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu,
takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih
keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan praktik
berpidato agar kita segera memperoleh ketrampilan atau bahkan kemahiran
berpidato
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Wacana adalah unit terbesar dari suatu kalimat di mana
terjadi komunikasi lisan dan tulisan antara pembaca dan pengarang atau
pembicara dan pendengar.
Adapun jenis-jenis wacana yaitu narasi,
deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Adapun pengertian dari narasi yaitu menceritakan peristiwa
yang di susun secara kronologis, deskripsi yaitu penggambaran, eksposisi yaitu
pemaparan/penjelasan, dan argumentasi yaitu pendapat atau opini.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN HASIL DISKUSI
Kelas II D
Manajemen
Kelompok III:
Dwi
Indah Lestari (0211
12 143)
Fanny Eldiana (0211 12 129)
Neneh
Adinurtrian (0211
12 135)
Rifki
Rahmayadi (
0211 12 163)
Eko
Prasetyawan (
0211 12 151)
Juventino
Agnes Soares (0211 12
157)
Dosen:
Dadan Suwarna, SS.
(204)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2013
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 1 -
KALIMAT
v Kalimat
Kalimat
adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat mengungkapkan
pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan dan menyatakan makna
secara lengkap.
v Ciri-ciri
kalimat:
·
Kesepadanan
·
Keparalelan
·
Kehematan
·
Kecermatan
·
Kepaduan atau koherensi
·
Kelogisan
·
Ketegasan
Dari
hasil diskusi dari kelompok kalimat terdapat beberapa pertanyaan dari
teman-teman antara lain sebagai berikut:
1. Apakah
kalimat baku merupakan kalimat yang teratur sedangkan kalimat tidak baku
merupakan kalimat tidak teratur?
2. Apa
penjelasan dari induk kalimat dan anak kalimat?
Dari
pertanyaan diatas dapat di pecahkan dan dijawab bahwa jawaban dari pertanyaan no:
1. Kalimat
baku merupakan kalimat yang teratur dan tidak rancu serta memiliki pola kalimat,
sedangkan kalimat tidak baku mempunyai arti kalimat yang tidak teratur.
2. Anak
kalimat merupakan kalimat penjalas dari induk kalimat, sedangkan induk kalimat
merupakan intikalimat, sehingga induk kalimat dan anak kalimat tidak menyimpang
serta termasuk kata penjelas.
Simpulan
Jadi,
dalam menulis kalimat harus memperhatikan syarat- syarat penulisan untukmembuat
sebuah karangan, antara lain memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur
subjek dan predikat; sesuai dengan EYD; menggunakan diksi yang tepat;
menggunakan kesepadanan antara strukur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis; menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai; ada penekanan
ide pokok; mengacu pada kehematan penggunaan kata dan menggunaka variasi
struktur kalimat.
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 - PARAGRAF
Pertanyaan
1. Apakah
dalam kalimat utama ada perbedaannya dengan kalimat ide pokok?
2. Apa
yang dimaksud dari menguraikan masalah itu?
3. Berikan
contoh paragraf persuasi! Apa bedanya dengan paragraf yang lain?
-Jawab-
1. - Kalau kalimat utama itu inti
atau dasar pengembang sebuah paragraf.
- Sedangkan ide pokok/gagasan utama yakni inti dari kalimat utama.
2. Menguraikan masalah adalah
menjabarkan sebuah kejadian atau permasalahan yang ada untuk di cari inti
permasalahannya, sehingga dapat di cari solusinya.
3. Contoh paragraf persuasi :
Menara eiffel merupakan menara
kebanggaan kota Paris yang berada di negara Francis. Menara ini di kenal
sebagai tempat yang romantis dan terkenal di seluruh dunia. Banyak pasangan
yang berbulan madu ke kota ini, mereka ingin menjadikan bulan madu mereka sangat
romantis. Sungguh indah menara eiffel ini dan bisa di sebut sebagai rekomendasi
wisata liburan keluarga.
-
Persuasi bersifat
mengajak atau mempengaruhi seorang pembaca.
-
Narasi menceritakan
suatu kejadian atau peristiwa.
-
Deskripsi itu
menggambarkan suatu objek.
-
Eksposisi
menginformasikan suatu teori.
-
Argumentasi
mengemukakan suatu pendapat.
LAPORAN
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 -WACANA
1. Apa
yang melatar belakangi seseorang untuk membuat wacana ?
Karna keinginan untuk memberi informasi
kepada orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu
hal,dan untuk meyakinkan seseorang mengenaisuatu kebenaran atausuatu hal dan
lebih jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain juga untuk menceritakan
kepada orang lain kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjad, baik yang di
alami sendiri maupun yang didengarkan.
2. Apakah
yang dimaksud dengan satuan geramatikal ?
Makna gramatikal adalah yang terbentuk
karena penggunaan kata tersebut dalam kaitanya dengan tata bahasa. Makna
gramatikal muncul karna kaidah tata bahasa.
3. Apakah
yang dimaksud kohesi dan koherensi ?
Kohesi adalah keterpaduan bentuk,
sedangkan koherensi adalah perpaduan makna. Perbedaannya adalah pada sesuatu.
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 – KARYA
ILMIAH
1. Apa
perbedaan antara karya tulis dan karya ilmiah ?
Karya tulis mempunyai banyak ragam
tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya.
Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah), dan nonfiksi (ilmiah).
Karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memapaarkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu.
2. Dalam
konsep menulis 5W+1H apakah seorang penulis berbeda dari seorang jurnalis?
Tentu tidak, selalu ada pegangan
persoalan yang dipermasalahkannya 5W+1H merupakan teknik memaparkan tulisan
yang paling umum dilakukan seorang penulis begiyupun jurnalis terutama dalam
hubungannya dengan pembatasan masalah. Dari
what (apa) dapat dirangkaian pertanyaan atau pernyataan:
1. Apa relevansi kehadiran pustakawan terhadap budaya
minat baca,
2. Apa kontribusi profesi dalam pengembangan kepustakaan
yang professional.
Begitupun kalau titik pemberangkatannya who (siapa),
when (kapan), where ( dimana), why (mengapa), dan how (bagaimana).
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 5 -KUTIPAN
Pertanyaan
1. Bagaimana
cara penulisan kutipan yang benar yang digunakan untuk karya ilmiah? Berikan
contohnya!
2. Apakah
dalam penulisan kutipan harus ada nama orang yang menulis pendapatnya?
3. Apakah
kutipan itu penting dalam sebuah kalimat?
Jawaban
1. Cara
penulisan kutipan yang benar yang digunakan untuk karya ilmiah yaitu pada saat
penulisan awalannya menjorok ke dalam.
Contohnya:
“Biografi adalah cerita tntang perjalanan hidup seseorang mulai dari kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Biografi di
tulis oleh orang lain. Dalam biografi hal-hal yang ditulis terutama
yang berkenaan dengan sisi penting tentang orang itu dan berbagai sikap
yang dapat diteladani pembaca” (Juanda, Intisari Sastra Indonesia, 2007:98).
2. Ya.
Karena di dalam suatu kutipan kita harus mencantumkan nama orang yang
memberikan pendapatnya. Jika tidak diberikan kutipan yang ada bias dianggap
menjiplak pendapat orang lain sehingga penulis bias dianggap plagiat.
3. Ya
penting sekali karena kutipan itu merupakan pelengkap dalam penulisan karya
ilmiah. Kita tidak mungkin menulis karya ilmiah tanpa bantuan pendapat orang
lain. Oleh karena itu, kita memerlukan pendapat orang lain yang perlu dikutip
ke dalam tulisan kita dengan memperhatikan ketentuan penulisan kutipan.
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 6 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Tujuan
dibuatnya daftar pustaka?
Daftar pustaka memberikan deskripsi
yang penting tentang buku atau majalah harian itu secara keseluruhan. Daftar
pustaka berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Daftarpustaka
dapat memberikan keterangan lengkap mengenai buku atau majalah itu.
2. Bagaimana
caranya menulis daftar pustaka dari internet ?
Artikel dari Internet
Nama Penulis. Tahun dibuatnya artikel
(jika ada). “Judul Artikel”. Alamat situs. Tanggal diaksesnya artikel.
Contoh:
Malik,
Aji Istofana. 2006. “Cara Menulis Daftar
Pustaka dan Catatan Kaki”.
http://aurigamaulana.blogspot.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatan-kaki.html.
Diakses tanggal 15 September 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar