Minggu, 21 Juli 2013

MAKALAH WACANA BAHASA INDONESIA DAN LAPORAN HASIL DISKUSI


MAKALAH WACANA BAHASA INDONESIA DAN LAPORAN HASIL DISKUSI
Kelas II D Manajemen
Kelompok III:
                                   Dwi Indah Lestari                           (0211 12 143)
                                   Fanny Eldiana                                 (0211 12 129)
                                   Neneh Adinurtrian                          (0211 12 135)
                                   Rifki Rahmayadi                             ( 0211 12 163)
                                   Eko Prasetyawan                            ( 0211 12 151)
                                   Juventino Agnes Soares                  (0211 12 157)
Dosen:
Dadan Suwarna, SS. (204)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kamu buat guna memenuhi tugas perkuliahan semester 2 yaitu Bahasa Indonesia yang membahas mengenai “wacana”. Pada bahasan kali ini kami akan menjelaskan unsur-unsur yang terdapat pada wacana.
Dalam penyusunan makalah ini tak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami menyadari kelancaran dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini tidak lain berkat bimbingan dosen dan kerja sama kami sebgai penulis, sehingga kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Kami pun menyadari bahwa tugas ini tentu masih ada kekurangan, baik pada teknis maupun materi, maka dari itu kami membutuhkan keritik dan saran demi kesempurnaan makalah yang kami buat.
Kami berharap makalah ini dapat bermamfaat khususnya untuk penulis dan pembaca agar dapat menjadi suatu tuntunan serta pembelajaran dalam meningkatkan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan mengenai unsur-unsur yang terdapat di dalam wacana.

Bogor, Mei 2013


Penulis



 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN                                                                                                    1
            1.1 Latar Belakang                                                                                                 1
            1.2 Tujuan                                                                                                            1
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                      2
            2.1 Karakteristik Wacana                                                                                        2
            2.2 Jenis-jenis Wacana                                                                                           3
BAB III PENUTUP                                                                                                            9
            3.1 Kesimpulan                                                                                                      9
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                     10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bahasa dapat dikaji berdasarkan struktur bunyi , struktur kata, struktur kalimat, struktur teks, struktur makna dan struktur pemakaian bahasa untuk fungsi komunikasi.
Unsur-unsur bahasa itu berbeda antara yang satu dengan yang lainya, tetapi mereka secara bersama-sama mewujudkan bahasa secara utuh sebagai sarana komunikasi. Wacana sebagai salah satu subsistem dari sintaksis.

1.2    Tujuan
Dalam makalah ini ada pun tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui pengertian wacana, memahami jenis wacana dan mengetahui persyaratan terbentuknya wacana. Tujuan penulisan ini juga untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.










BAB II
PEMBAHASAN

Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis.
Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa, sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana terlihat sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.
2.1 Karakteristik Wacana
Wacana merupakan medium komunikasi verbal yang bisa diasumsikan dengan adanya penyapa (pembicara dan penulis) dan pesapa (penyimak dan pembaca).
·         Ciri-ciri Wacana
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh ciri atau karakterisitik sebuah wacana. Ciri-ciri wacana adalah sebagai berikut.
a.       Satuan gramatikal
b.      Satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap
c.       Untaian kalimat-kalimat
d.      Memiliki hubungan proposisi
e.       Memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan
f.       Memiliki hubungan koherensi
g.      Memiliki hubungan kohesi
h.      Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
i.        Bisa transaksional juga interaksional
j.        Medium bisa lisan maupun tulis
k.      Sesuai dengan konteks
2.2 Jenis-jenis Wacana
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat  yaitu:
Ø  Wacana Narasi
Wacana narasi adalah salah satu jenis wacana yang berusaha menceritakan/ mengisahkan suatu kejadian yang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu secara kronologis.
·         Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:
a.       kejadian,
b.      tokoh,
c.       konflik,
d.      alur/plot.
e.       latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.

·         Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.
a.       menentukan tema cerita
b.      menentukan tujuan
c.       mendaftarkan topik atau gagasan pokok
d.      menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan secara kronologis atau urutan waktu.
e.       mengembangkan kerangka menjadi karangan.

·         Contoh Wacana narasi
Doni terlambat ke sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Ia tiba di sekolah pukul 7.45, sehingga ia di tegur oleh guru piket. Dan ketike masuk ke ruangan bahasa inggris ia di larang masuk karena waktu untuk yang kesiangan telah habis.
Ø  Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi adalah satuan jenis wacana yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu deskripsi Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.
·         Tahapan menulis karangan deskripsi, yaitu:
a.       menentukan objek pengamatan
b.      menentukan tujuan
c.       mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
d.      menyusun kerangka karangan
e.       mengembangkan kerangka menjadi karangan.

·         Contoh Wacana Deskripsi
Kilometer nol, sebuah lambing
Sebuah tugu di ujung utara pulau aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tugu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan jaboi, Kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan . lagu patriotic dari Sabang sampai Marauke seakan-akan terngiang –ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kai Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol Indonesia ini benar menjadi ukuran pasti di mulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada di titik itu, slogan Sabang sampai Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Ø  Wacana Eksposisi
Wacana eksposisi adalah satuan jenis wacana yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Wacana  eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Tahapan menulis wacana eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka wacananya, dan mengembangkan kerangka wacana menjadi karangan. Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.

·         Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.
a.       menentukan objek pengamatan
b.      menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi
c.       mengumpulkan data atau bahan
d.      menyusun kerangka karangan, dan
e.       mengembangkan kerangka menjadi karangan.

·         Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian berikut:
a.       Urutan topik yang ada
b.      Urutan klimaks dan antiklimaks

·         Contoh Wacana Eksposisi
Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandara udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian 271 penumpang plus awak tewas seketika.
Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo EI-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut dudukan mesin) lepas. Di susul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang di tabrak.
Ø  Wacana Argumentasi
Wacana argumentasi adalah satuan jenis wacana yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuan wacana argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.

·         Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
a.       menentukan tema atau topik permasalahan,
b.      merumuskan tujuan penulisan,
c.       mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung,
d.      menyusun kerangka karangan, dan
e.       mengembangkan kerangka menjadi karangan.

·         Contoh Wacana Argumentasi
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulus SMP langsung masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarang melanjutkan sekolah. Misalnya lulusan SMP yang tidak mempunyai bakat minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi , tetapi memaksakan masuk SMA. Dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampi perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena peljaran SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
Ø  Wacana Persuasi
Persuasi adalah wacana yang mampu mengajak, mempengaruhi dan membujuk atau tulisan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Paragraf persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan. Isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .
·         Contoh 1:
Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.
·         Contoh 2:
Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.
·         Contoh 3:
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Tanpa kebersihan, mungkin dunia kita akan dipenuhi dengan sampah. Dimana - mana terjangkit beragam jenis penyakit yang akan menghantui manusia. Beragam bencana pun akan timbul. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan kebersihan dimanapun kita berada.
·         Contoh 4:
Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semakin "obat kuat" untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan praktik berpidato agar kita segera memperoleh ketrampilan atau bahkan kemahiran berpidato































BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Wacana adalah unit terbesar dari suatu kalimat di mana terjadi komunikasi lisan dan tulisan antara pembaca dan pengarang atau pembicara dan pendengar.
Adapun jenis-jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Adapun pengertian dari narasi yaitu menceritakan peristiwa yang di susun secara kronologis, deskripsi yaitu penggambaran, eksposisi yaitu pemaparan/penjelasan, dan argumentasi yaitu pendapat atau opini.












DAFTAR PUSTAKA






 LAPORAN HASIL DISKUSI
Kelas II D Manajemen
Kelompok III:
                                   Dwi Indah Lestari                           (0211 12 143)
                                   Fanny Eldiana                                 (0211 12 129)
                                   Neneh Adinurtrian                          (0211 12 135)
                                   Rifki Rahmayadi                             ( 0211 12 163)
                                   Eko Prasetyawan                            ( 0211 12 151)
                                   Juventino Agnes Soares                  (0211 12 157)
Dosen:
Dadan Suwarna, SS. (204)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2013



LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 1 - KALIMAT
v  Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat mengungkapkan pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan dan menyatakan makna secara lengkap.
v  Ciri-ciri kalimat:
·         Kesepadanan
·         Keparalelan
·         Kehematan
·         Kecermatan
·         Kepaduan atau koherensi
·         Kelogisan
·         Ketegasan
Dari hasil diskusi dari kelompok kalimat terdapat beberapa pertanyaan dari teman-teman antara lain sebagai berikut:
1.      Apakah kalimat baku merupakan kalimat yang teratur sedangkan kalimat tidak baku merupakan kalimat tidak teratur?
2.      Apa penjelasan dari induk kalimat dan anak kalimat?
Dari pertanyaan diatas dapat di pecahkan dan dijawab bahwa jawaban dari pertanyaan  no:
1.      Kalimat baku merupakan kalimat yang teratur dan tidak rancu serta memiliki pola kalimat, sedangkan kalimat tidak baku mempunyai arti kalimat yang tidak teratur.
2.      Anak kalimat merupakan kalimat penjalas dari induk kalimat, sedangkan induk kalimat merupakan intikalimat, sehingga induk kalimat dan anak kalimat tidak menyimpang serta termasuk kata penjelas.


Simpulan
Jadi, dalam menulis kalimat harus memperhatikan syarat- syarat penulisan untukmembuat sebuah karangan, antara lain memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek dan predikat; sesuai dengan EYD; menggunakan diksi yang tepat; menggunakan kesepadanan antara strukur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis; menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai; ada penekanan ide pokok; mengacu pada kehematan penggunaan kata dan menggunaka variasi struktur kalimat.
























LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 - PARAGRAF
Pertanyaan
1.      Apakah dalam kalimat utama ada perbedaannya dengan kalimat ide pokok?
2.      Apa yang dimaksud dari menguraikan masalah itu?
3.      Berikan contoh paragraf persuasi! Apa bedanya dengan paragraf yang lain?

-Jawab-
1. - Kalau kalimat utama itu inti atau dasar pengembang sebuah paragraf.
    - Sedangkan ide pokok/gagasan utama yakni inti dari kalimat utama.
2. Menguraikan masalah adalah menjabarkan sebuah kejadian atau permasalahan yang ada untuk di cari inti permasalahannya, sehingga dapat di cari solusinya.
3. Contoh paragraf persuasi :
Menara eiffel merupakan menara kebanggaan kota Paris yang berada di negara Francis. Menara ini di kenal sebagai tempat yang romantis dan terkenal di seluruh dunia. Banyak pasangan yang berbulan madu ke kota ini, mereka ingin menjadikan bulan madu mereka sangat romantis. Sungguh indah menara eiffel ini dan bisa di sebut sebagai rekomendasi wisata liburan keluarga.
-          Persuasi bersifat mengajak atau mempengaruhi seorang pembaca.
-          Narasi menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
-          Deskripsi itu menggambarkan suatu objek.
-          Eksposisi menginformasikan suatu teori.
-          Argumentasi mengemukakan suatu pendapat.




LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 -WACANA

1.      Apa yang melatar belakangi seseorang untuk membuat wacana ?
Karna keinginan untuk memberi informasi kepada orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal,dan untuk meyakinkan seseorang mengenaisuatu kebenaran atausuatu hal dan lebih jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain juga untuk menceritakan kepada orang lain kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjad, baik yang di alami sendiri maupun yang didengarkan.
2.      Apakah yang dimaksud dengan satuan geramatikal ?
Makna gramatikal adalah yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitanya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karna kaidah tata bahasa.
3.      Apakah yang dimaksud kohesi dan koherensi ?
Kohesi adalah keterpaduan bentuk, sedangkan koherensi adalah perpaduan makna. Perbedaannya adalah pada sesuatu.












LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 – KARYA ILMIAH
1.      Apa perbedaan antara karya tulis dan karya ilmiah ?
Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah), dan nonfiksi (ilmiah).
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memapaarkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu.
2.      Dalam konsep menulis 5W+1H apakah seorang penulis berbeda dari seorang jurnalis?
Tentu tidak, selalu ada pegangan persoalan yang dipermasalahkannya 5W+1H merupakan teknik memaparkan tulisan yang paling umum dilakukan seorang penulis begiyupun jurnalis terutama dalam hubungannya dengan pembatasan masalah. Dari what (apa) dapat dirangkaian pertanyaan atau pernyataan:
1.      Apa relevansi kehadiran pustakawan terhadap budaya minat baca,
2.      Apa kontribusi profesi dalam pengembangan kepustakaan yang professional.
Begitupun kalau titik pemberangkatannya who (siapa), when (kapan), where ( dimana), why (mengapa), dan how (bagaimana).






LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 5 -KUTIPAN
Pertanyaan
1.      Bagaimana cara penulisan kutipan yang benar yang digunakan untuk karya ilmiah? Berikan contohnya!
2.      Apakah dalam penulisan kutipan harus ada nama orang yang menulis pendapatnya?
3.      Apakah kutipan itu penting dalam sebuah kalimat?
Jawaban
1.      Cara penulisan kutipan yang benar yang digunakan untuk karya ilmiah yaitu pada saat penulisan awalannya menjorok ke dalam.
Contohnya:
     “Biografi adalah cerita tntang perjalanan hidup seseorang mulai dari kecil hingga    dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Biografi di tulis oleh orang lain.   Dalam biografi hal-hal yang ditulis terutama yang berkenaan dengan sisi penting  tentang orang itu dan berbagai sikap yang dapat diteladani pembaca”  (Juanda, Intisari Sastra Indonesia, 2007:98).
2.      Ya. Karena di dalam suatu kutipan kita harus mencantumkan nama orang yang memberikan pendapatnya. Jika tidak diberikan kutipan yang ada bias dianggap menjiplak pendapat orang lain sehingga penulis bias dianggap plagiat.
3.      Ya penting sekali karena kutipan itu merupakan pelengkap dalam penulisan karya ilmiah. Kita tidak mungkin menulis karya ilmiah tanpa bantuan pendapat orang lain. Oleh karena itu, kita memerlukan pendapat orang lain yang perlu dikutip ke dalam tulisan kita dengan memperhatikan ketentuan penulisan kutipan.





LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 6 - DAFTAR PUSTAKA

1.      Tujuan dibuatnya daftar pustaka?
Daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku atau majalah harian itu secara keseluruhan. Daftar pustaka berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Daftarpustaka dapat memberikan keterangan lengkap mengenai buku atau majalah itu.
2.      Bagaimana caranya menulis daftar pustaka dari internet ?
  Artikel dari Internet
Nama Penulis. Tahun dibuatnya artikel (jika ada). “Judul Artikel”. Alamat situs. Tanggal diaksesnya artikel.
Contoh:
Malik, Aji Istofana. 2006. “Cara Menulis Daftar  Pustaka dan Catatan Kaki”. http://aurigamaulana.blogspot.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatan-kaki.html. Diakses tanggal 15 September 2010.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar