Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, serta kepada para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir
zaman kelak. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya”
ini dengan tepat waktu.
Pembuatan laporan ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah yang telah disebutkan di atas. Selain itu
maksud dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui tentang keanekaragaman
makhluk hidup yang ada di Indonesia serta sejarah perkembangan makhluk hidup.
Penulis
menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan saran
serta kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, penulis ucapkan terima kasih.
Bogor, 2012.
Penulis
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di
bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:
1. Litosfer
adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan
melangsungkan kehidupannya
2. Hidrosfer
adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan
merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan
3. Atmosfer
adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena
dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis
diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh
tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari
batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi
yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti: 1.
Mineral 2. Batuan 3. Fluida
Atmosphere adalah lapisan udara yang
mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi.
Atmosphere terdiri dari:
·
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi.
·
Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak
diatas troposfe dan dibawah mesosfer.
·
Mesosfer . Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari
jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
·
Termosfer (ionosfer). Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan
ionosfer.
·
Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan ini merupakan tempat
terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
1. Sel Sebagai Unit Kehidupan
Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi
struktural, pertumbuhan, reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit
struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh
organisme. Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang
diperoleh dari pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal
(monoseluler) yang disebut zigot. Akibatnya organisme mengalami pertumbuhan.
Oleh karena itu dikatakan sel sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari
peleburan sel kelamin (sel benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin
dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi.
Masing-masing sel kelamin (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina) membawa
materi genetik (genom) sebagai penentu sifat (karakter) yang akan diwariskan
kepada turunannya (individu baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga
sebagai unit hereditas. Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup
terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler,
organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler.
Pada organisme uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel
tersebut. Pada organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi
yang jelas dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme
multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas
kehidupan. Komposisi kimiawi sel yang spesifik, kemampuan melaksanakan
metabolisme, reproduksi, tumbuh menjadi besar, tanggap terhadap rangsang dan
berdaur hidup adalah hal-hal yang membedakan organisme dengan benda mati. Agar
dapat melaksanakan seluruh aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian
utama, yaitu membran plasma, protoplasma
(cairan sel atau sitoplasma dengan seluruh organel-organel sel yang terdapat di
dalamnya), dan nukleus yang mengandung materi genetik (genom).
2.
Pembelahan sel
Mitosis: pembelahan pada sel
somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk.
Meiosis: pembelahan reduksi
yang memisahkan kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi pada proses
gametogenesis.
Mitosis
l
Profase
l
Metafase
l
Anafase
l
Telofase
3.
Teori asal usul terjadinya makhluk hidup
1.
Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh
Aristoteles (384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi
diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu,
ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut
Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara
spontan.
Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek
(1632-1723M) dengan temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang
sangat kecil ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami.
Berdasarkan penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk
yang sangat kecil itu berasal dari air.
2.
Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang
dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi (1626-1697M) dengan daging yang
disimpan di dalam stoples (tabung kaca) dan Lazarro Spallanzani (1729-1799M)
dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan
dari Spallanzani adalah sebagai berikut: 3 model, yang tabung I tertutup rapat,
II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka. Hasilnya ternyata tabung
I tidak terdapat makhluk kecil, II ada tetapi sedikit, III banyak makhluk
kecil, dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa makhluk hidup bukan berasal
dari benda mati, tetapi berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya.
Tetapi karena hasil percobaan itu dianggap tidak memungkinkan adanya gaya
hidup, maka kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur, dengan memakai air kaldu
yang dimasukkan kedalam bejana berbentuk labu yang ditutup dengan diberi pipa
berbentuk seperti leher angsa, ternyata terbukti tidak terdapat makhluk kecil.
Sehingga disimpulkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang
sebelumnya, atau omne vivum ex ovo, omne
ex vivo.
3.
Harold urey
Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada
kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya
adalah metana (CH4), amonia NH3, gas hidrogen H2 danuap air (H2O),
keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan
radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat
hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini diuji
coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller, dalam
percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang
berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang
di dalamnya mengalir campuran metana (CH4), amonia (NH3), gas
hidrogen (H2) dan uap air (H2O) hasilnya adalah sejenis asam amino. Asam
amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang merupakan zat penting
untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan.
4. Teori
Cosmozoa
Teori
ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta
ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah
ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan
selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
5. Teori
Allen
Mengatakan
bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa
reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat
besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi
antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di
muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda
hidup.
Reproduksi
sel dan makhluk hidup
· Reproduksi
sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ),
seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara
untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi
dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel
mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadilah proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel
juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam
proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada
tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita
menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium.
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan
secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
a)
Pembelahan sel secara
langsung (amitosis)
Proses pembelahan
secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau pembelahan biner.
Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa
melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan biner
banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa,
dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi
pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama
satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya.
Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian
diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik
tertentu.
Pembelahan biner pada
organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah
yang disebut nukleoid.
DNA pada bakteri
relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada
bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas
menjadi kromosom sebelum pembelahan.
b)
Pembelahan sel secara
tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan sel secara
tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap
tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.
Pada manusia, sperma
yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur yang juga haploid
dihasilkan di dalam ovarium.
secara mitosis terdiri
dari fase istirahat (interfase ), fase pembelahaninti sel (kariokinesis ), dan
fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
1.
Interfase
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang
esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat
padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak
terlalu terkondensasi untuk ekspresi informasi genetik
2.
Profase
Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan terlihat sebagai kromosom.
Nukleolus menghilang, sentrosom mulai
bergerak ke ujung nukleus yang berlawanan dan suatu benang mikrotubul mulai
memanjang pada sentromer untuk membentuk benang mitosis (mitotic spindle).
3.
Metafase
Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian tengah sel
(disebut keping metafase). Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak
menerima satu salinan kromosom.
4.
Telofase
Membran inti mulai terbentuk kembali di sekeliling kromosom. Nukleolus
muncul dan kromosom mulai menghilang. Saat telofase selesai dan membran sel
baru (atau dinding sel pada tanaman tingkat tinggi) sedang terbentuk,
pembentukan nukleus sudah hampir selesai.
Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi pembelahan membran plasma pada
setiap anak sel untuk membentuk dua sel yang terpisah pada fase pembelahan sel
berikutnya yang dikenal sebagai sitokinesis.
·
Reproduksi tumbuhan
Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
Sebelum menjadi individu baru, pada
tumbuhan tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk individu
baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksual) tumbuhan, bahan
baku tersebut berupa sel kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina
diperlukan untuk membentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Proses
pembentukan gamet, baik jantan maupun betina yang disebut gametogenesis
(genesis=pembentukan). Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi
pada organ reproduktif. Pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil
gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum atau sel telur).
v
Gametogenesis pada
tumbuhan :
Sebelum menjadi gamet, hasil akhir
meiosis pada gametogenesis mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui
proses yang dise-but maturasi. Proses gametogenesis pada tumbuhan berbunga
(Angiospermae) saja. Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam
pem-bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet
jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut
megasporogenesis.
·
Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang
peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada
hewan dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma).Sementara oogenesis adalah
proses pembentuk an gamet betina (ovum atau sel telur).
v
Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan bentuknya
menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai alat gerak
di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis
terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada
manusia berjumlah sepasang.
Di dalam testis
terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus seminiferus . Pada dinding
sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses spermatogenesis. Di bagian
tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid (2n) yang disebut
spermatogonium. Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami
pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer (sel sperma primer). Selanjutnya,
sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder
yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar dan bersifat
haploid. Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmanya se-makin
banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel spermatozoa yang berfl agela dan dapat
bergerak aktif. Berarti, satu spermatosit primer menghasilkan dua spermatosit
sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel spermatozoa (jamak = spermatozoon ) yang
masing-masing bersifat haploid dan fungsional (dapat hidup).
v
Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina
yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam
ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit
primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada
spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang
berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder , sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).
Oosit sekunder dan badan kutub primer
mengalami pembelahan meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang
berbeda. Satu sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum.
Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub.Sementara itu, badan kutub hasil
meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Jadi, hasil akhir
oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang fungsional dan tiga badan kutub
yang me ngalami degenerasi (mati).
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis
makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga
telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut
skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar
sebagai berikut:
- Australophithecines
- Homo habilis
- Homo erectus
- Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang
berarti "kera dari selatan".Australophitecus, yang tidak
lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk.
Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih
kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan
hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo
Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,"
evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah
nenek moyang jenis selanjutnya.
Evolusi berarti perubahan pada
sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan
antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi
secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika,
yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
1. Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
2. Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
3. Proterozoikum : zaman
kehidupan protozoa bersel satu.
Manusia masuk dalam
kelas Mammalia
Ciri-ciri
manusia yang mirip dengan mammalia adalah:
ü Mempunyai
rambut
ü Mempunyai
kelenjar keringat
ü Menyusui
anaknya
Manusia
termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan kekerabatannya dengan
mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata (kera).
Persamaan manusia
dengan kera:
ü Mata
menghadap ke depan
ü Ibujari
tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah
ü Letak
kelenjar mammae di dada
ü Bentuk
rahim bertipe simpleks (satu ruangan)
Perbedaan antara
manusia dan kera:
ü Kera
termasuk familia Pongidae, sedangkan manusia termasuk familia Hominidae
ü Volume
otak manusia (1450 cm3) lebih besar dari otak kera ( shimpanse yang paling
cerdas vol. Otaknya 550 cm3) dan masih memungkinkan untuk berkembang
ü Anggota
tubuh belakang pada manusia untuk berjalan, sedenga pada kera untuk memegang.
ü Tungkai
belakang manusia lebih panjang dari tungkai depan, sedang pada kera tungkai
depan lebih panjang atau sama dengan tungkai belakang
ü Susunan
haemoglobin berbeda
Sejarah penemuan fosil
manusia:
Manusia
kera dari Afrika selatan, fosil yg ditemukan:
ü Australopithecus
africanus. Ditemukan oleh Raymond Dart (1924) di desa Taung,
Bachunaland. Bagian tubuh yang ditemukan adalah tengkorak
ü Paranthopus
robustus
ü Paranthropus
tranvaalensis
Keduanya
merupakan varian dari Australopithecus africanussehingga biasanya disebut
dengan Australopithecines. Fosil ini ditemukan di Amerika
Selatan , disebut juga manusia kera. Diduga tingginya sekitar 1,50 m, dengan
volume otak kira-kira 600mm3, dan hidup di daerah terbuka.
Manusia Purba, fosil yg
ditemukan:
ü Meganthropus
paleojavanicus, disebut manusia raksasa jawa yang ditemukan oleh Von
Koeningswald (1939-1941) di Sangiran.
ü Pithecanthropus
erectus, di temukan oleh Eugene dubois(1891) di daerah trinil, jawa
tengah. Diduga hidupa 500.000-300.000 tahun yang lalu, yaitu pada jaman
Pleistosin , bagian yang diketemukan antaralain rahang, beberapa gigi, dan
sebagian tulang tengkorak, sehingga diduga volume otaknya 770-1000cm3
ü Sinanthropus
pekinensis, ditemukan oleh Davidson Black dan Franz
Weidenreich di gua naga dekat Peking, China.Volume otaknya sekitar
900-1200cm3. Karena mempunyai sruktur tubuh yang sama dan hidup pada jaman yang
sama, makaSinanthropus pekinensis dianggap varian
dari Pithecanthropus erectus. Selain itu Sinanthropus
pekinensis diduga sudah dapat menggunakan api. Dari penemuan tengkoraknya
kebanyakan terbelah dari bawah sehingga diduga kanibal.
ü Manusia Heidelberg, ditemukan
di Jeman
ü Manusia
kera dan manusia purba dimasukkan dalam satu spesies yaitu Homo erectus.
Manusia Modern,
adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang, hidup antara
150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450 cm3 sama
dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia sekarang
yaitu Homo sapiens. Fosil yang di temukan al:
ü Manusia Neandertal,
ditemukan di lembah Neander
ü Manusia Cro-Magnon,
ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux, Perancis.
ü Manusia Swanscombe,
ditemukan di Inggris
ü Manusia
Steinheim , ditemukan di Jerman
ü Manusia Gunung
Carmel , ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
ü Manusia Shanidar,
ditemukandi Irak
Berdasarkan
penelitian, spesies manusia yang pernah ada dibumi hanya ada 2 yaitu Homo
erectus dan Homo sapiens. Manusia Cro-Magnon diduga merupakan
interhibridisasi antara manusia Neandertal dan manusia Gunung Carmel.
Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah
kepada makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin
banyak spesies organisme yang ditemukan, menyebabkan orang melakukan
klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas organisme tersebut. Makhluk
hidup di dunia ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia Protista, dunia
Plantarum dan dunia Animalia.
·
Dunia Plantarum terdiri dari dua super divisio yaitu:
1)
Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana,
tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini
yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang)
Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni,
memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga
yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi.
Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan
betina. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta
(alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan
Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut)
Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh
yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena
memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan
(metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan
generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal,
belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat
reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh:
Marchantia.
(2) Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih
menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum
fimbriatun, Mnium.
2)
Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki
bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar
memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang
berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai
organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta
mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk
serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta telah
memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis,
seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu:
Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda),
dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta
(tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga
sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga
yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet
betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam
biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru). Spermatophyta dibagi
menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae
tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji
sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus.
Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4
kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae,
contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). –
Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae
memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun
buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap.
Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari.
Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang
sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan
keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
·
Dunia Animalia terdiri dari 9 phyllum:
1. Phyllum
Porifera (hewan berpori) contoh: bunga karang,
2.
Phyllum Coelenterata (hewan berongga) contoh: ubur-ubur,
3. Phyllum Platyhelminthes (cacing pipih), ada 3
klas: Turbellaria(cacing berbulu getar) contoh: planaria; Trematoda (cacing
isap) contoh: cacing Hati ; Cestoda contoh: cacing pita.
4. Phyllum
Nemathelminthes (cacing gilig) contoh: cacing Tambang.
5. Phyllum Annelida (cacing gelang) ada 3 klas:
Polychaeta contoh: nereis, Olygochaeta contoh: cacing tanah, Hirudinae conto:
lintah.
6.
Phyllum Mollusca (hewan bertubuh lunak), ada 3 klas: Gastopoda contoh: siput;
Pelecipoda contoh: kerang; Cephalopoda contoh: cumi-cumi
7. Phyllum Echinodermata (hewan berkulit duri)
contoh: bintang laut,
8.
Phyllum Arthropoda (hewan kaki beruas-ruas) terdiri atas: Insecta contoh:
belalang; Crustacea contoh: udang; Myriapoda contoh: lipan; Arachnida
contoh: laba-laba
9. Phyllum
Chordata (hewan yang mempunyai notocorda/ tali sumbu tubuh) terdiri atas 4 sub
phyllum: Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan Vertebrata.
Vertebrata terdiri dari 7 kelas:
· Kelas
Agnatha contoh: ikan lamprey
· Kelas
Chondrichthyes contoh: ikan pari, hiu
· Kelas
Osteichthyes contoh: ikan mas
· Kelas
Amphibia (hewan yang memiliki 2 dunia) contoh: katak
· Kelas
Reptilia (hewan melata) contoh: ular
· Kelas
Aves contoh: burung beo
· Kelas
Mammalia (hewan menyusui) contoh: manusia
Mammalia terbagi menjadi 16 ordo:
1. Ordo
Monotremata (mammalia yang bertelur) contoh: itik platypus
2. Ordo
Marsupialia (hewan berkantung) contoh: kangguru
3. Ordo
Insectivora (hewan pemakan serangga) contoh: cecurut
4. Ordo
Chiroptera (mammalia bersayap yang aktif di malam hari/nocturnal) contoh:
kelelawar
5. Ordo
Primata (hewan tinggi pertama/ hewan yang berdiri tegak) contoh: kera, manusia
6. Ordo
Edentata (mammalia tak bergigi seri) contoh: armadillo
7. Ordo
Pholidota (mammalia tak bergigi, rambut berubah menjadi sisik) contoh:
trenggiling
8. Ordo
Tubulidentata ( waktu masih kecil gigi banyak, setelah dewasa sedikit) contoh:
ardvark
9. Ordo
Rodentia (hewan pengerat) contoh: marmut
10. Ordo Lagomorpha , hewan golongan kelinci
11. Ordo Cetacea, hewan golongan paus
12. Ordo Sirenia, hewan golongan ikan duyung
13. Ordo Carnivora, , hewan pemakan daging,
contoh: beruang
14. Ordo Proboscidea, hewan yang bebelalai
contoh: gajah
15. Ordo Perissodactyla, hewan herbivora berjari
ganjil, contoh: badak
16. Ordo Artiodactyla, hewan herbivora berjari
genap, contoh: kerbau
G.
Geografi
Faktor Yang
Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup
1. Faktor
Lingkungan
Dua faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan
hewan. Faktor abiotik meliputi:
· Iklim
Iklim
berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1. Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena
jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau
suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk
tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi
tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan
letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya
sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi
hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.
2. Kelembaban udara
Kelembaban
berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat
cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah
yang sangat basah.
3. Angin
Angin
sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis
tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada
tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya,
ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4. Curah hujan
Untuk
memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan
dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan
membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas
pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen
yang menyediakan makanan bagi hewan.
2. Faktor Sejarah
Geologi
Kira-kira
200 juta tahun yang lalu, yaitu pada periode jurasik awal, benua-benua
utama bersatu dalam superbenua (supercontinent) yang disebut Pangaea.
Hipotesis ini disampaikan seorang ilmuwan Jerman. Alfred Weneger pada tahun
1915. hipotesis ini disampaikan lewat bukunya yang berjudul Asal-usul
Benua-benua dan Lautan.
Pada
awal tahun 1960-an, bukti-bukti mengenai pergerakan/pergeseran benua
(continental drift) berhasil ditemukan. Benua-benua yang tergabung dalam Pangea
mulai memisah secara bertahap. Terbukanya laut Atlantik Selatan dimulai
kira-kira 125-130 juta tahun lalu, sehingga Afrika dan Amerika Selatan
bersatu secara langsung. Namun, Amerika Selatan juga telah bergerak perlahan ke
Amerika Barat dan keduanya dihubungkan tanah genting Panama. Ini terjadi
kira-kira 3,6 juta tahun yang lalu. Saat “jembatan” Panama terbentuk secara
sempurna, beberapa hewan dan tumbuhan dari Amerika Selatan, termasuk Oposum dan Armadillo bermigrasi
ke Amerika Barat. Pada saat yang bersamaan beberapa hewn dan tumbuhan dari
Amerika Barat seperti oak, hewan rusa, dan beruang bermigrasi ke Amerika
Selatan. Jadi perubahan posisi baik dalam skala besar maupun kecil berpengaruh
besar dalam pola distribusi organisme, seperti yang kita saksikan saat ini.
Contoh lain adalah burung-burung yang tidak dapat terbang, misalnya ostriks,
rhea, emu, kasuari dan kiwi terlihat memiliki divergensi percabangan sangat
awal dalam perjalanan evolusi dari semua kelompok burung lainnya. Akibatnya
terjadilah subspesies tadi.
Australia
adalah contoh yang sesuai untuk mengetahui bagaimana gerakan benua-benua
memengaruhi sifat dan distribusi organisme. Sampai kira-kira 53 juta tahun
lalu, Australia dihubungkan dengan Antartika. Hewan khas Australi, yaitu
mamalia berkantung (marsupialia), yang ada pula meski sedikit di Amerika
Selatan, secara nyata terlihat sudah bergerak di antara kedua benua ini lewat
Antartika.
3.
Faktor Penghambat Fisik
Faktor
penghambat fisik disebut juga penghalang geografi
atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land barrier),
perairan (water barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Contohnya
adalah: gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi
penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya
subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di
kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang
diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan
burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya
terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan
jenis makanan.
4. Persebaran
tumbuhan dan hewan
Garis lintang bumi (lattude) menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim di
bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut,
selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di
sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari
permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi (altitude) juga
menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah
sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda-beda.
Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis
(zoogeografis). Di bumi, daerah persebaran hewan (zoogeografi) dibedakan
menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu: 1) Palearktik
(palearctic) yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan
Gurun Sahara sebelah Utara, 2) Nearktik (nearctic) yaitu Amerika Utara, 3)
Neotropis (neotropical) yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4) Oriental
meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5) Etiopia (ethiopian) yaitu Afrika,
dan 6) Australia (australian) meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya.
Depdiknas.
2004. Makalah Pelatihan Dosen Mata Kuliah berkehidupan Bermasyarakat Ilmu
Kealaman Dasar (IAD). Medan: Pelatihan Nasional Dosen Mata Kuliah Ilmu kealaman
Dasar (IAD)
Hendro
Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta:
Universitas Terbuka.